Ramadan di perantauan bagi mahasiswa di Yogyakarta membawa nuansa tersendiri dalam mengisi bulan suci ini. Meskipun jauh dari keluarga dan tanah kelahiran, mahasiswa perantau tetap merayakan Ramadan dengan penuh semangat dan komitmen. Mereka membentuk komunitas Ramadan yang solid di lingkungan kampus, mengadakan berbagai kegiatan keagamaan seperti tarawih bersama, kajian Islam, dan berbagi makanan berbuka puasa.
Bagi mahasiswa perantau, Ramadan juga menjadi waktu untuk memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara sesama mahasiswa. Mereka saling mendukung dalam menjalankan ibadah, berbagi pengalaman, dan memberikan dukungan moral satu sama lain. Kegiatan-kegiatan sosial seperti berbagi makanan berbuka puasa dan mengunjungi sesama mahasiswa yang sedang sakit menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di perantauan.
Meskipun di perantauan, mahasiswa di Yogyakarta tetap berusaha menjaga keberagaman budaya dan tradisi Ramadan. Mereka menghormati perbedaan latar belakang dan keyakinan, sehingga suasana Ramadan di tengah komunitas mahasiswa menjadi semakin kaya akan makna dan kebersamaan. Dengan semangat kebersamaan dan keteguhan iman, Ramadan di perantauan bagi mahasiswa di Yogyakarta menjadi momen yang membekas dalam perjalanan spiritual dan kehidupan mereka.